Rabu, 31 Desember 2014

The Fact is, My Future is in my Hand!

Masa depan? Tidak ada yang tahu akan seperti apa, tidak akan terbayang akan seperti apa. Tapi kita semua pasti ingin memiliki masa depan yang baik, bahkan untuk menit berikutnya dalam hidup kita. Karena, masa depan adalah hasil dari masa kini, aku tak ingin menyia-nyiakannya. Aku ingin berusaha sebaik mungkin disaat ini untuk masa depan yang aku inginkan.

     Sesungguhnya aku tak tahu, lima tahun ke depan akan menjadi apa. Apakah aku menjadi seorang karyawan kantoran? Apakah aku menjadi seorang ibu rumah tangga yang bahagia? Apakah aku menjadi seorang penulis terkenal dan berbakat sedunia? Atau apakah aku akan mampu berkeliling dunia di tahun itu? Ya, semua pertanyaan yang begitu banyak menumpuk dalam pikiranku. Namun, aku tak tahu bagaimana cara menjawabnya. Yang aku tahu adalah, aku harus berusaha mewujudkan semua itu supaya aku punya jawaban atas semua pertanyaanku.

     Sekarang umurku sudah 21 tahun. Lima tahun ke depan aku sudah berumur 26 tahun. Hmm, betapa bahagianya aku jika membayangkan masa depan. Diumurku lima tahun yang akan datang, mungkin aku sudah menjadi seorang ibu dari anak-anakku dan istri yang baik untuk suamiku kelak. Tidak hanya itu, aku pun mungkin sudah menjadi seorang penulis terkenal yang selalu menghasilkan karya dan gaji yang cukup setiap terbitnya buku-bukuku. Tapi, berhubung ‘menulis’ adalah pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah, aku pun mungkin sudah mempunyai butik sendiri, dan banyak karyawan terpercaya yang mengurusnya. Jadi, hidupku bahagia berkumpul bersama keluarga tapi tetap berkarya dan menghasilkan uang untuk hidup dan ditabung. Secara logika, mungkin hanya itu dulu yang dapat aku gapai lima tahun yang akan datang.

      Tahap-tahap yang telah aku pikirkan dan akan kulakukan untuk menggapai semua itu, adalah dengan terus berlatih menulis. Meskipun kini cerpen-cerpen yang aku buat sudah mencapai puluhan, aku merasa masih terlalu jauh dari kata ‘sempurna’. Aku butuh banyak latihan, aku butuh banyak inspirasi, aku butuh membuka mataku lebar-lebar tentang berbagai pengetahuan. Karena menulis tidak hanya lahir dari sebuah inspirasi pengalaman, tapi butuh pengetahuan yang luas. Lalu, aku akan terus mengirim karya-karyaku ke sejumlah majalah atau mungkin menerbitkannya sendiri melalu rumah produksi mini. Aku tidak akan menyerah meski selalu ditolak, karena menulis adalah hobiku, menjadi seorang penulis terkenal dan berkualitas adalah impianku.

       Kemudian, sebagai pemilik butik. Aku pun akan belajar bagaimana menjadi seorang desainer. Untuk sekarang, karena aku sendiri suka memadu padankan pakaianku, aku akan membuat gaya ku sendiri, kemudian jika aku sudah lulus kuliah aku akan masuk sekolah khusus untuk belajar menjadi seorang desainer. Mungkin dengan karya-karyaku, buku maupun hasil pakaianku, aku sudah sedikit mengumpulkan biaya untuk membuat sebuah rumah butikku sendiri. Ya, jika dibayangkan, diyakini, dan dilakukan, aku yakin semua itu akan terwujud di lima tahun kedepan. Mengapa aku ingin sekali menjadi desainer? Pemilik butik? Karena itu hobiku selain menulis adalah bereksperimen. Aku suka sesuatu yang baru, lucu, unik, tak biasa, seperti pakaian-pakaian yang unik sehingga melahirkan trend baru namun tetap ada unsur Indonesia. Karena bagaimanapun, aku ingin Indonesia memiliki karyanya sendiri, tidak selalu ikut-ikutan trend negara lain. Sebenarnya banyak cara untuk membuktikannya, namun aku merasa disinilah caraku menunjukkannya. Jika aku bisa sukses seperti itu, tentu orangtuaku pun akan bangga, dan merekalah orang pertama yang aku bahagiakan dengan hasil kerja kerasku itu.

       Saat sepuluh tahun kedepan mungkin umurku sudah 36 tahun. Aku yakin diumurku yang segitu, aku masih segar bugar dan semangat karena sifatku yang selalu ceria. Setelah aku sukses dengan butik dan penulis, aku sudah berkeliling dunia bersama keluarga kecilku. Dan diumurku yang sudah 36 tahun itu, mungkin aku sudah menetap di negara lain, negara yang aku dan suamiku kelak sudah impikan, antara Jepang atau Eropa. Di neagara tersebut aku pun akan mendirikan sebuah butik karya ku, karya yang terlihat Indonesia sekali namun fantastik, unik, dan luar biasa, sehingga semua orang mnegenal bahwa Indonesia bisa berkarya sehebat itu. Aku pun akan bergabung di Kementrian Luar Negri di negara itu, namun aku bergabung di Kementrian Indonesia. Sembari bekerja dan sukses, aku pun akan sukses sebagai ibu dan seorang istri. Itulah yang aku impikan dan sebisa mungkin aku wujudkan. Tahapnya adalah, setelah aku memiliki cukup biaya untuk berkeliling dunia dari tabunganku digabung dengan tabungan suamiku. Kami berkeliling dunia dan terakhir menetap di sebuah negara indah, di negara itu kami akan terus bekerja untuk bisa menghidupi keluarga. Aku akan melamar kerja di Kementrian Luar Negri, meskipun ditolak aku akan terus berusaha sembari menulis dan mendirikan butikku sendiri. Mungkin akan cukup lama, oleh karena itu mulai sekarang aku akan selalu menabung dan bekerja keras untuk mewujudkan semuanya. Disaat ada jalan terbuka, tak perlu basa-basi, aku pasti akan langsung mencobanya.

Ya, semoga saja semua mimpi itu akan terwujud. Mulai saat ini pun aku akan membuat sebuah daftar tentang hal apa saja yang harus aku lakukan untuk sampai ke ujung tangga tertinggi dari mimpiku itu. Yosh! Ganbatte! (Faighting) ^_^9

By : Tantan :)

Senin, 01 Desember 2014

Mistreri Pulau Burung nan Eksotis (Karya Tulis Kepariwisataan)

Pendahuluan/Latar Belakang

Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini merupakan salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi yang berada di luar pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal atau luar kota.

Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang, namun kini Cilegon dan Serang sudah memisahkan diri, sehingga Cilegon pun memiliki pemerintahan sendiri.

    Pulau Dua atau lebih dikenal dengan Pulau Burung, berada di sebelah utara Provinsi Banten, tepatnya di desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. Luas pulau itu sekitar 30 hektar. Daya tariknya adalah selain lautnya yang indah tentu saja berbagai jenis burung yang datang dari berbagai belahan dunia. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Maka dari itu terbentuklah nama Pulau Burung. Pulau ini memang sudah ada milik Banten sejak zaman Belanda. Pulau ini pun dahaulunya jauh berada di tengah laut lepas, dan harus ditempuh dengan perahu. Namun, sekitar tahun 80-an, perlahan pasir di pantai bertumpuk di sekitar daratan dan pada daerah lain terjadi abrasi, maka pada akhirnya Pulau Burung menyatu dengan daratan.

    Pulau Burung pun terkenal akan sejarahnya pada masa penjajahan Belanda. Karena di sana terdapat makam-makam orang terdahulu. Juga tempatnya yang sepi menambah kesan mistis dari pulau itu. Tak banyak pengunjung yang datang ke tempat itu, selain karena tak boleh mengganggu tempat di mana semua jenis burung dari berbagai negara berkumpul, juga karena letaknya yang jauh ke dalam melewati hutan Bakau.


Landasan Teoritis


Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan sekitar kurang lebih sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, definisi itu penulis ambil dari Organisasi Pariwisata Dunia.

Definisi yang lebih lengkap, Turisme adalah industri saja. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Lalu menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Istilah Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari suku kata “pari” berarti berkeliling atau bersama, dan suku kata “wisata” berarti perjalanan. Jadi secara pengertiannya pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain.

Kepariwisataan
adalah merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman.

Perjalanan Wisata
adalah perjalanan keliling yang memakan waktu lebih dari tiga hari, yang dilakukan sendiri maupun di atur oleh Biro Perjalanan Umum dengan acara meninjau beberapa kota atau tempat baik di dalam maupun di luar negeri.
Adapun wisatawan menurut definisi International Union of Travel Organization (IUOTO) adalah :
1.    Visitor (pengunjung) : seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu Negara yang bukan Negara tempat ia tinggal, karena suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-hari.

2.      Tourist (wisatawan) : pengunjung yang tinggal sementara di suatu tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah :
    - Berhibur (bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga.
    - Berdagang,, kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
   
3. Excursionist (pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap.
Jadi, wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.

Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, 2009:17) membagi wisatawan kedalam dua bagian yaitu:
a)    Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu Negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.
b)    Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara tanpa tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung kesuatu tempat pada Negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam

Pulau
adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air. Kumpulan beberapa pulau dinamakan pulau-pulau atau kepulauan (bahasa Inggris: archipelago).
Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional tahun 1982 (UNCLOS ’82) pasal 121 mendefinisikan pulau (Ingg: island) sebagai "daratan yang terbentuk secara alami dan dikelilingi oleh air, dan selalu di atas muka air pada saat pasang naik tertinggi". Dengan kata lain, sebuah pulau tidak boleh tenggelam pada saat air pasang naik. Implikasinya, ada empat syarat yang harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai 'pulau', yakni:
•    memiliki lahan daratan
•    terbentuk secara alami, bukan lahan reklamasi
•    dikelilingi oleh air, baik air asin (laut) maupun tawar
•    selalu berada di atas garis pasang tinggi.


Pembahasan


    Cagar Alam Pulau Dua atau yang lebih dikenal dengan Pulau Burung terletak kira-kira 10 km dari kota Serang. Sedangkan dari Cilegon sekitar dua sampai tiga jam untuk samapi ke sana menggunakan mobil pribadi, dan hanya dua jam dengan kendaraan motor pribadi. Menurut penjaga di pulau itu, pada saat jaman Belanda, pelabuhan ini adalah jalan masuk Belanda menuju daerah Banten. Pulau ini berada dalam kecamatan kasemen, yang terletak di desa sawah luhur di teluk Banten.
Jalan setapak adalah jalan masuk menuju pulau itu, lalu akan terlihat hamparan pohon bakau dan kicauan burung yang akan menyambut para pengunjung di Pulau Burung. Di sana pun akan terlihat sebuah papan nama bercat putih dan dasar hijau tertancap di bagian depan bertuliskan ‘Pulau Dua’. Dari depan, pulau ini tampak seperti hutan kecil yang rimbun di pinggir laut. Di antara kesunyian itu, ternyata pulau Burung menyimpan banyak rahasia mistis. Selain jalan masuknya yang kecil, tak ada tanda menuju pulau Burung yang terlihat sehingga beberapa orang harus bertanya pada warga sekitar, ternyata di antara jajaran pohon bakau terdapat beberapa makam yang tampaknya tak terawat. Bahkan batu bata besar tertanam tak beraturan di tanah-tanah jalan setapak itu. Menurut sumber yang telah penulis dapat, narasumber itu adalah seorang penjaga pulau tersebut berkata bahwa, makam-makam itu adalah makan pada zaman Belanda. Jalan yang kita lalui pun tadinya adalah makam. Namun kata penjaga itu banyak yang menganggap bahwa itu adlaah makam pahlawan, ada juga yang bilang itu makam para korban, ada pula yang bilang itu tempat persembunyian orang Belanda pada saat perang. Tidak ada yang tahu kebenarannya.

Lalu, di pulau ini pun terdapat tulang belulang yang dapat dilihat di pinggiran tebing pendek, di pinggir pantai. Terdapat banyak tulang-tulang tengkorak manusia yang akan terlihat di dinding tebing. Menurut narasumber, itu adalah tulang-tulang dari makam yang terlihat di hutan bakau. Karena makam tersebut terkena abrasi, jadi terkoyak dan bisa terlihat jelas. Pulau Burung terlihat sangat indah, namun meimiliki rahasia mistis di dalamnya. Banyak makam dan tulang-tulang manusia yang terkubur menandakan betapa banyaknya mayat yang telah dikubur di pulau tersebut. Hingga seperti ada rasa merinding ketika membayangkan itu semua. Semua makam itu berasal dari zaman Belanda, sehingga kemungkinannya makam-makam itu adalah korban yang tewas atau para pahlawan yang gugur pada saat perang.


Sebenarnya pulau Burung mampu menjadi tempat wisata, karena memiliki daya tarik yang luar biasa. Lautnya yang eksotis, berbagai jenis burung yang berasal dari seluruh dunia, dan flora yang tertanam di pulau tersebut lebih dari cukup untuk menjadi tempat wisata. Namun, mengapa pulau itu sepi? Karena memang belum memiliki izin khusus bahwa tempat itu sebagai tempat wisata. Pulau itu memiliki begitu banyak jenis burung dari seluruh dunia yang menjadikan pulau itu tak boleh disinggahi oleh banyak manusia. Jika banyak wisatawan datang, kemungkinan cagar alam itu akan rusak.


Kesimpulan


    Pada intinya, pulau Burung adalah pulau yang indah dengan lautnya yang masih biru tak tersentuh oleh kejailan manusia. Namun terdapat beberapa misteri yang belum sepenuhnya terkuak dari pulau itu, salah satunya tentang makam-makam terdahulu dan banyaknya tengkorak manusia akibat kuburannya semakin terkikis oleh air laut. Memang, Banten tak akan jauh dari sejarah, kekuatan, dan kesan mistisnya. Bahkan banyak yang bilang, bahwa kita tidak boleh ke pulau itu sendirian jika sudah larut. Jika memang ada yang masih berkeliaran di pulau itu, maka harus cepat pulang. Karena hutan Bakau yang lebat juga makam-makam yang tak terawat itu bisa menimbulkan ketidak nyamanan ketika kita pulang melewatinya saat hari mulai gelap. Begitulah kata warga-warga dan penjaga pulau tersebut. Itulah yang membuat beberapa tempat wisata di Banten memiliki daya tarik bagi wisatawan dari luar Banten. Banyak tempat-tempat di Banten yang tak diketahui namun sesungguhnya memiliki nilai pariwisata yang kuat. Setiap tempat di Banten pastilah memiliki sejarah mistisnya masing-masing. Pulau Burung sendiri salah satunya.



Saran

    Menurut saya, pulau Burung ini harus terus dilestarikan. Sebenarnya begini sudah baik karena keindahan pulau jadi tak rusak. Namun, jika dipandang dari sudut wisata, pulau ini sangat cocok dan harus dipasarkan untuk umum. Harus ada yang mempromosikan, akses masuk pun harus dilebarkan, supaya masyarakat Indonesia mau meramaikan pulau ini, tak perlu jauh-jauh berlibur ke luar negeri dengan ongkos mahal, di Banten ini sudah ada beberapa pulau indah termasuk pulau Burung ini. Penulis pun menyarankan supaya semua misteri tentang makam-makam yang berada di pulau itu diabadikan sebagai sejarah pada zaman Belanda, dan lebih dijelaskan supaya wisatawan tidak beranggapan bahwa semua itu benar-benar misteri yang tak terpecahkan menjadikan pulau itu terasa menyeramkan.

  Google.com


Daftar Pustaka


http://id.wikipedia.org/wiki/Banten
http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau