Senin, 30 November 2015

Tugas 2 Softskill

Pembelajaran Bhs. Inggris Berbantuan Komputer

Name   : Tania Simbar K
Class    : 4SA01
NPM    : 17612289


He said that, you flow over it, and it looked like a beautiful swimming pool.

Tugas 1 Softskill

Pembelajaran Bhs. Inggris Berbantuan Komputer

Name  : Tania Simbar .k
Class   : 4SA01
NPM    : 17612289


"You fly over it, and it looks like a beautiful swiming pool," Dr. McKay said.

Jumat, 30 Oktober 2015

The Only One Kaka - (Part 1)

Tik... tok... tik... tok...
Hmm, tali jamku sudah semakin rusak, harus kuperbaiki setealah pulang sekolah.
            Setiap pagi, aku berangkat ke sekolah lebih pagi. Aku selalu berjalan menyusuri kota yang masih sepi saat pagi hari seperti ini. Sungai dan hembusan angin nan damai di pagi hari yang sepi. Itu semua aku nikmati, selain itu aku pun bertugas mengurusi kebun di sekolahku, makanya aku datang sangat pagi. Tapi tak ada siapapun yang mau membantuku mengurusi kebun, hanya detak jam tanganku yang selalu menemaniku seolah berbicara.

            Tsuki, itulah namaku yang berarti bulan. Mungkin itulah salah satu alasan kenapa aku menyukai keheningan dan,,,, kesendirian. Entahlah.
            “Hai, Mawar. Kalian sudah mekar semua rupanya. Selamat ya, kalian jadi punya banyak teman di kebun ini.” Ucapku sembari menyirami mawar-mawar indah itu yang ukurannya tidak lebih dari satu meter. Bermacam-macam bunga hanya memiliki sedikitnya satu meter setiap jenis. Dulu kebun ini tidak terurus, namun sekarang nampak seperti taman bunga di dongeng-dongen.
            “Hmm, aku iri pada kalian. Mereka,, aku tidak pernah mengerti apa yang mereka cari dari sebuah pertemanan. Tidak ada yang asli. Apa salahnya jika aku tidak mau berbaur? Aku benci kepalsuan, tidak ada yang benar-benar bisa menghargai dan tulus diantara mereka. Itu hanya menghabiskan waktu saja kan?” Keluhku pada mawar-mawar itu.
            “Baiklah, semua tanaman sudah aku siram dan diberi pupuk. Pas sekali sudah jam delapan. Masih ada satu jam untuk menikmati kelas yang sepi.”

Aku pun melangkah masuk menuju kelasku yang terdapat di lantai dua. Sekolah ku hanya berlantaib tiga sebenarnya. Lantai satu untuk kelas satu, lantai dua untuk kelas dua, dan lantai tiga tentub saja untuk para senior kelas tiga. Tapi tak perduli kita berada di tingkat berapa, semua murid membaur kemana-mana seolah ini rumah mereka sendiri. Aku malas dengan keramaian. Aku benci kepalsuan mereka.
            “Aaaah,, nikmatnya kelas sepi dipagi hari ini. Lebih baik aku tidur sebentar.” Tak lama aku terlelap dalam tidurku.
Hmm, seperti ada yang membelai rambutku. Lembut tapi sedikit dingin seperti es. Hmm, meskipun dingin tetap terasa hangat, bagaimana ya, aku tidak bisa menjelaskannya. Tunggu, ini mimpi, ya mimpi, sangat nikmat, tapi kenapa aku sadar.

Perlahan kubuka kedua mataku, aku langsung bangkit dari kursiku dan mencari-cari.
            “Tidak ada siapapun. Hmm, jadi itu benar Cuma mimpi. Haha, apa karena aku selalu datang lebih pagi? Kenapa suasananya jadi menyeramkan gini?” ucapku meringis memandangi sekitar kelas.
Tak lama kemudian murid-murid lain sudah pada datang dan memasuki ruang kelas.
            “Hai, Tsuki! Seperti biasa ya kau selalu datang lebih awal. Kau memang rajin, tapi kenapa kau tidak pernah bergabung bersama kami?” ucap salah seorang siswi yang baru masuk bersama teman-temannya..
            “Mm, yaa aku,, tidak apa-apa.” Aku menjawab dengan ragu dan senyum yang dipaksakan.
            “Hmm, kapan-kapan kita harus makan siang bersama saat istirahat.” Ucapnya lagi.
           “Ha? Kenapa? Maksudku, aku sudah terbiasa makan sendiri.” Jawabku lagi-lagi acuh tak acuh.
            “Kau ini, setidaknya kau harus memiliki teman untuk acara rekreasi sekolah minggu depan. Apa kau ingat? Tentu saja kita akan memiliki banyak acara saat itu.” Jelasnya mulai melangkah mendekatiku yang duduk di kursi belakang. Entah kenapa, meski nadanya sangat lembut tapi terbesit kesombongan.
                “Ah, aku lupa.” Jawabku singkat. Aku malas membuat pertemanan, aku tidak suka terikat.
            “Ngomong-ngomong, apa kau ingat nama kami?” tanyanya mendekatkan wajahnya pada wajahku. Jemarinya yang cantik itu memainkan beberapa helai rambutku yang pendek dan bergelombang.
            “Em.......” aku diam menatapnya. Wajahnya cantik, rambutnya yang lurus dan rapih sangat wangi, bibirnya pun sangat manis karena dipoles lipgloss. Jauh sekali denganku yang tidak suka memperhatikan dandanan. Kenapa sih dia, terlalu dekat. Tidak biasanya mereka mendekatiku sejauh ini. Aku pun langsung memalingkan wajahku.
            “Hmm, sudah kuduga. Yuuki! Itu namaku, ingatlah nama itu.” Ucapnya tegas dan bangkit menjauhiku. Akhirnya dia dan teman-temannya kembali menuju tempat duduk mereka.
            “Cih, lalu untuk apa aku mengingatnya?! Dasar wanita.” Ucapku dalam hati.
_***_

Kelas akan dimulai, memang sih kuakui ini terlalu membosankan karena kesendirian. Tapi bagaimana lagi, tak ada yang membuatku nyaman.
Oh, guru sudah memasuki kelas.
            “Baiklah anak-anak, sebelum kelas dimulai, kita kedatangan teman baru. Kaka, silahkan masuk.” Ucap bu guru dengan ramah.
Tap tap,, langkah kakinya mulai terdengar. Semua murid menunggu dengan penasaran.
            “Yo, namaku Kaka.” Ucapnya dengan tampang datar, mata tajam, tinggi, rambutnya di cat setengah biru tua hampir tak terlihat jika tak ada cahaya.
........
            “Oh begitu sajakah?” tanya bu guru.
            “Ya.” Jawabnya singkat.
            “Oh, baiklah silahkan duduk di kursi yang kosong.”

Terlihat sekali para siswi mulai terpesona, dan kelas mulai ribut. Ah aku malas jika sudah begini, kepalsuan apalagi yang mereka buat. Tapi, pria itu duduk tepat di sampingku dan langsung melirikku.
Hah! Aku kaget sekali. Aku langsung mengalihkan pandanganku membuka buku pelajaranku. Kenapa aku jadi tak nyaman begini.

Krieet,, krieeet,,
Suara apa itu? Aku langsung melirik ke arahnya, dan tiba-tiba mejanya sudah menempel dengan mejaku dan tangannya menggenggam tanganku.
            “Hiaaaah!! Apa yang kau lakukan?” teriakku membuat semua melihat ke arahku.
            “Tsuki, ada apa?” tanya bu guru.
            “T,, Tidak bu. Ini Kaka tiba-tiba mendekatiku.” Aku malu dan panik.
            “Waaaaaaah..” semua siswi memandang kami dengan kagum. Apa-apaan mereka?
            “Haha, apa boleh buat Tsuki, tidak apa-apa mungkin dia ingin meminjam bukumu, dia kan belum mendapatkannya. Tolong jagalah dia ya.” Ucap bu guru tersenyum menggoda.
Hah?!
Aku kembali duduk dan dia masih memandangku.
            “Kenapa kau tersenyum?” tanyaku heran.
            “Tidak apa-apa. Jadi namamu Tsuki ya. Aku suka.” Jawabnya tersenyum tapi sungguh tidak manis, itu lebih terlihat menyeramkan.
            “Suka??” selama ini belum pernah ada yang bilang suka padaku. Jantungku berdebar, meskipun aku tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, ah aku tidak tahu apa ini. Ini terlalu mendadak, kelas pun masih berlangsung. Lalu apa yang harus aku katakan? Aku tidka mengerti, kebanyakan yang aku lihat dari siswi lain ketika mereka dalam posisi seperti ini pasti mereka langsung menjawabnya dengan wajah manis. Aku tidak bisa.
            “Eh itu...” aku berkata pelan dan menunduk, tapi dia langsung memotong ucapanku.
            “Ya, aku suka namamu. Bisakah kita belajar sekarang? Aku butuh bukumu.” Jawabnya kembali dengan wajah yang datar.

Heee?? Jadi aku salah paham. Bodohnya aku. Euuuh. Tsuki, kau sangat memalukan. Kenapa aku jadi begini sih!
            “Eh tunggu dulu!” ucapku sedikit memekik.
            “Husssstt, bisakah kau diam?” ucapnya jutek padaku.

Bukankah tadi dia tersenyum padaku? kenapa sekarang dia jadi jutek? Oh kepalsuan yang sama ternyata. Mm, tadi tangannya sedingin es tapi ada kehangatan di situ. Rasanya aku pernah merasakan sentuhan itu sebelumnya. Entahlah, aku tidak mau memikirkan yang tidak penting. Mungkin aku akan kecewa jika aku berusaha membiarkan mereka masuk dalam hidupku.
_***_


Seminggu kemudian, hari rekreasi-pun tiba. Kami semua berkumpul di sekolah, kami akan berlibur di pulau Umang milik kenalannya bu guru selama tiga hari.
            “Bisakah kau tidak menggangguku terus? Apa kau tidak lelah seminggu ini sudah ku abaikan?” ucapku pada Kaka yang sedang menunggu sembari bersandar di tembok.
Tapi dia diam tak menjawab.
            “Kaka, kenapa kamu selalu bersamanya sih? Dengan kami kan lebih asik, banyak teman juga. Nanti kau gabung saja dengan kami.” Ucap Yuui.

Aku hanya diam dan tak perduli, aku berdiri tak jauh dari mereka, aku tetap mendengar percakapan mereka. Bagaimana ini? Ah iya pakai headset saja. Aku mulai mencari headset ku di dalam tas.
            “Kalian kan perempuan, ajak saja dia.” Dia menjawabnya dengan datar dan melirik ke arahku. Untuk apa? Aku tak butuh mereka.
            “Aduh, dimana sih headset ku? Apa tertinggal ya?” ucapku dalam hati.
            “Hmm, Kaka dengar ya. Tsuki itu sudah biasa menyendiri, dia itu sudah mandiri, aku bukannya tidak mau berteman tapi aku tidak mau mengganggu kehidupannya.” Ucap Yuui sedikit ragu.
            “Kalau begitu jangan ganggu hidupku juga.” ucapnya dingin, dan tiba-tiba dia merangkulku.
            “Eh, apa? Kenapa?” tanyaku terkejut.
            “Ayo kita buat hidup kita sendiri. Hanya kau dan aku, tanpa mereka.” Ucapannya tajam sekali dan menyindir mereka. Lalu kami pergi meninggalkan mereka yang terdiam memandang kami tak percaya.

Ketika sudah jauh, pas sekali bus yang akan membawa kami sudah tiba semua.
            “Heh, lepaskan! Siapa juga yang mau hidup hanya berdua denganmu!” ucapku mendorong Kaka dan menuju bus yang telah ditentukan. Aku meninggalkannya begitu saja.
            “Tempat dudukku nomor 10, hmm. Kenapa harus di tengah-tengah? Aku lebih suka duduk paling depan atau belakang sekalian. Oh ini dia.” Aku pun duduk di bangku pojok sesuai nomorku.
            “Oh, Tsuki. Hmm, Aku sudah lama memperhatikanmu, ternyata kita satu tempat duduk. Beruntungnya aku.” Salah seorang siswa yang kelihatannya kutu buku dengan kacamatanya terlihat kikuk saat mengajakku berbicara. Apaan dia, aku hanya diam tak merespon dan memandang keluar jendela.
            “Ano, ituu.. Kau terlihat cantik meskipun dengan seragam sekolah, aku tak bisa membayangkan bagaimana penampilanmu nanti ketika memakai baju bebas...” ucapnya lagi.
Aku tahu kemana arah pembicaraannya, aku mulai terganggu.
            “Oya, aku,, namaku Jiro. Mungkin kau tidak ingat karena kau orang yang cuek, tapi aku suka itu. Kau semakin terlihat cantik  dengan ketidakpedulianmu. Kau tahu? Aku juga orang yang pendiam spertimu, aku pun selalu diejek oleh anak-anak, apa kau tahu itu? Kita sekelas. Kita sama kan, bukankah kita pasti akan cocok? Dan ternyata tubuhmu bagus jika aku melihatmu dari dekat begini..”

Aku langsung menoleh padanya.
            “Apa maksudmu?! Jangan samakan aku denganmu! Aku memiliki pikiran tertentu dengan menyendiri, tidak sepertimu yang lemah!” balasku dengan kasar. Aku tidak suka dia, kalau pun aku berteriak pasti tak akan ada yang perduli padaku.
            “Minggir! Aku mau pindah tempat duduk.” Ucapku mulai berdiri. Tapi dia tidak bergerak, seolah dia menghalangi jalanku.
            “Kyaa!” dia menarik lenganku membuatku terduduk kembali dan memojokkanku ke dinding bus.
            “Apa yang kau lakukan?!” aku mulai panik, aku bisa saja menendangnya, tapi dalam posisi seperti ini dan ruang yang sempit, aku tak bisa bergerak sama sekali.
            “Tetaplah di sini, aku mohon. Aku mengagumimu sejak lama, tak bisakah kita berteman? Jika sudah berteman mungkin kau akan menyukaiku. Aku akan lakukan apapun, sungguh.” Ucapnya panjang lebar. Tangannya mengenggamku sangat kencang membuatku sedikit meringis.
            “Akh!” tiba-tiba ada yang menarik kerah bajunya hingga dia tercekik dan dia terbanting ke bawah.

Bruk!!
            “Jangan pernah menyentuh Tsuki dengan nafsu anehmu itu! Pergilah kau lemah!” bentak Kaka seperti ingin membunuh seseorang. Siswa tadipun langsung turun dari busnya dan meminta pindah bus pada bu guru.

Aku memandangnya dan yang lain ikut memandnag dengan penuh ngeri lalu langsung berhamburan seolah tak melihat apapun. Aku terdiam masih dengan posisi terjebak, aku hanya terkejut dan tak bisa melakukan apapun.

Kaka mulai mendekatiku, dia duduk di sampingku. Aku perlahan mundur meskipun aku tahu sudah tak bisa mundur.
            “Kamu,, umm...”  nafasku memburu tak karuan. Dia menciumku di hadapan murid-murid lain. Dan aku hanya mendengar mereka ber-‘wah’ saja.
            “Aku tidak mau bibirmu direbut oleh orang lain selain aku. Tadi itu hampir saja. Bisakah kau menjaga dirimu?” Katanya setelah melepaskan ciuman mautnya.
Maut? Entahlah, ini pertama kalinya untukku. Ciuman pertamaku, pertama kalinya aku merasakannya jadi aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya.
            “Iih! Kau sudah mengambil ciuman pertamaku! Apa yang kau lakukan! Dasar bodoh! Pergi sana!” teriakku tidak terima.
            “Oh, baguslah.” Jawabnya datar bahkan dia tidak melihatku.
            “Apanya yang bagus? Cepat pergi, aku lebih baik duduk sendiri daripada bersamamu.” Ucapku mulai berdiri tapi dia tidak mau menyingkir.
            “Dengan begitu kan kau jadi tidak akan bisa melupakanku..” dia melirikku dan bibirnya tersenyum tipis. “...dan aku tidak akan pergi dari sisimu.”
            “Rrrrgh! Apa sih yang kau pikirkan! Kenapa harus aku? Kan banyak wanita lain yang lebih baik daripada aku? Aku malas berhubungan dengan siapapun, semuanya palsu.” Bentakku kembali duduk.
            “Kau saja tahu kalau mereka semua itu palsu, maka hanya kaulah yang lebih baik menurutku. Sudahlah, diam dan nikmati perjalanan ini.” Ucapnya.

            “Kau benar, tapi tiga hari bersama mu? Tidaaaaaaaaak!!!!!” teriakku, dan bus pun mulai melaju.


_To Be Continued_

By: Tantan :)

Senin, 20 April 2015

Jurnalistik - Telaah Novel Sastra

Telaah Novel "SAMAN" (Bab 4 & 5)
Karya: Ayu Utami

Analisis

SAMAN adalah novel yang terbit bersamaan dengan revormasi, oleh sastrawan muda Indonesia bernama Ayu Utami. SAMAN bercerita tentang zaman revormasi, oleh sebab itu penulis berani menggunakan gaya bahasa yang vulgar. Dalam setiap novel atau karya sastra pastilah memiliki unsur interinsik maupun eksterinsik.

a.    Tema
Tema dalam novel Saman karya Ayu Utami adalah  Persahabatan yang dilatar belakangi kisah tentang cinta, seks, Tuhan, agama, negara, ketidakadilan, spiritualitas, serta perjuangan akan nilai kemanusiaan.

Novel Saman mengisahkan empat orang sahabat yang terjalin sudah cukup lama, antara Yasmin seorang pengacara sukses, Laila seorang penulis dan fotografer, Shakuntala seorang penari yang sedang menempuh studi master di New York, dan Cok seorang pengusaha sukses. Namun tokoh utama dalam novel ini adalah Saman atau Wisanggeni, seorang Pastor yang beralih jadi aktivis Hak Asasi Manusia. Dari kisah 4 orang sahabat dan seorang Pastor ini telah mengalami banyak kejadian- kejadian berupa cinta, seks, negara, bahkan Tuhan dan lain lain.

b.    Latar
Latar dibagi menjadi tiga yaitu, latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Berikut penjelasan latar yang terdapat dalam novel Saman:
Latar Tempat
Latar tempat Novel  Saman Yang pertama adalah di New York, Laut Cina Selatan, Pulau Matak dan  di Prabumulih suatu tempat di Palembang di daerah perkebunan karet.

Latar Waktu
Latar waktu pada Novel Saman adalah dari tahun 1962 – 1996 saat-saat akhir dari Orde Baru. Tahun 1962 ketika Saman masih kecil sampai tahun 1996 ketika Laila menunggu kepastian dari orang yang dicintainya, yaitu Sihar.

Latar Suasana
Latar suasana pada keseluruhan cerita adalah kegelisahan dan masalah masalah kompleks  para tokohnya yang mempertentangkan hati nurani namun di tambah dengan suasana perkebunan yang mengalami masalah. Misalnya pada tokoh Saman yang mengalami banyak sekali kejadian yang membuat dirinya harus melawan emosinya atau gejolak hatinya sendiri. Kegelisahan juga dialami Laila yang mencintai seseorang yang sudah beristri dan antara menyayanginya dan menyayangi orangtuanya, hanya mencintainya atau melepas keperawanannya.

c.    Alur
Dalam novel Saman, penulis menggunakan Alur Campuran. Karena jelas sekali dalam novel Saman ini penulis membuat latar waktu yang berbolak balik. Pada awal cerita penulis mengawalinya dengan tahun 1996 ketika Laila sedang berada di New York untuk menunggu Sihar, kemudian penulis menceritakan awal mula pertemuan antara Laila dan Sihar pada tahun 1993 di sekitar Laut Cina Selatan. Namun alur cerita kembali lagi ke tahun 1996 di New York. Lalu penulis menceritakan surat Wisanggeni untuk ayahnya tahun 1990 dan yang terakhir penulis menceritakan New York 7 Mei 1994 yang mengisahkan tentang Saman dan Yasmin.

d.    Psikologi Pengarang
Psikologi pengarang maupun penerapan prinsip-prinsip psikologi dalam karyanya tampak dalam karya sastra Ayu Utami yang muncul pada tahun 1998, karena pada masa itu telah runtuh rezim orde baru yang tidak hanya membawa kebebasan untuk bersuara, berpendapat dan berekspresi, Namun juga turut mempengaruhi perkembangan sastra Indonesia. Ayu Utami adalah satu diantara sastrawan baru yang memulai karir dalam kesusastraan Indonesia, dengan karyanya Saman yang telah mengulas hal-hal tabu yang dulunya masih sangat tidak pantas dijadikan karya sastra. Dan Ayu Utami juga telah mempelopori kebebasan dalam mengekspresikan karya sastra. Hal ini disebabkan pandangan hidup seorang Ayu Utami yang bebas dan memiliki pikiran kritis dan ia juga seorang Katolik yang taat agama.

Kesimpulan

    Novel karya Ayu Utami sangat menggambarkan situasi pada zamanya di daerah perkebunan sehingga kita tahu masalah sosial yang terjadi pada masa itu, dan permasalahan individu tokoh- tokohnya yang banyak mengalami gejolak jiwa dapat menjadi pesan tersendiri bagi pembacanya dalam menjalani kehidupan. Yang mempertentangkan norma yang ada dalam masyarakat. Karena cerita ini membahas hal-hal tabu yang mungkin terkesan sangat vulgar, banyak kejadian atau peristiwa mengenai perilaku menyimpang yang seharusnya tidak dilakukan. Seperti adanya seks, perbuatan zina, penghianatan, dan sebagainya. Diharapkan dalam karya sastra Saman ini, para pembaca tidak meniru hal-hal yang berbau negatif dalam cerita ini. Sebaiknya kita hanya mengambil pembelajaran dalam kisah tersebut. Bahwa dalam setiap tindakan pastilah ada akibatnya, entah itu baik atau buruk hasilnya. Oleh sebab itu, buku ini mengajarkan kita untuk mampu berfikir sebenar-benarnya secara rasional, tidak hanya nafsu semata.

Sabtu, 11 April 2015

Jurnalistik - Telaah Novel Sastra

Telaah Novel “SAMAN” (Bab 3)
Karya: Ayu Utami

 

Latar Belakang
SAMAN adalah novel yang bercerita pada zaman orde baru, novel yang telah mendapat penghargaan Price Clause Award ini memiliki latar belakang sosial, ekonomi, dan politik. Salah satu bahasannya adalah sebagai berikut:

1.    Latar belakang sosial
Ketika Wis/Saman mendapat pekerjaan disebuah desa, yang tak lain adalah desa tempat tinggalnya ketika masih kecil. Dia memiliki hubungan yang baik dengan semua penduduk desa tersebut, meski sebelumnya dia dicurigai sebagai pastur yang hendak menyesatkan beberapa penduduk, Wis mampu membuktikan bahwa dia benar-benar hanya berniat membantu desa tersebut tanpa imbalan apapun dan tanpa alasan apapun. Disaat warga desa mendapat ancaman dari para kelas Borjuis, Wis ikut terlibat untuk membela warga. Mulai ancaman ringan hingga pembakaran rumah warga, Wis dan para warga bekerjasama untuk mengalahkan para kelas Borjuis tersebut.

2.    Latar belakang Ekonomi
Dari awal para penduduk desa telah berhutang pada suatu perusahaan kelas Borjuis, bagaimana tidak mereka ingin menggususr desa, tentu karena warga desa yang tak mampu membayar. Desa tersebut pun bisa terlihat sangat miskin, bisa dilihat dari listrik yang belum masuk desa mereka. Padahal jarak desa ke Prabumulih yang menjadi kota minyak hanya tujuh kilometer.

3.    Latar belakang Politik
Semua masalah yang diterima oleh para warga adalah karena perebutan hak kekuasaan tanah desa tersebut. Akhirnya para pemberi hutang itu memonopoli lahan tersebut. Wis dan para warga harus menghadapi para petinggi, supaya bisa mempertahankan lahan mereka. Seperti Gubernur yang seharusnya membela hak-hak para buruh lahan tersebut, justru malah mereka dikorbankan demi kepentingan penggarapan lahan baru dan beberapa orang (pemilik modal), ditambah lagi para petinggi itu bekerjasama dengan petugas dan aparat untuk menekan para warga.

Senin, 06 April 2015

Softskill - Perencanaan Laporan Bisnis

Pengertian
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Herta A. Murphy Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.

Menurut Himstreet Laporan Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

Laporan Bisnis dapat digolongkan menjadi:
1.    Menurut fungsinya.
- Laporan informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta tanpa melakukan analisis, tanpa  kesimpulan, dan tanpa memberikan rekomendasi.
- Laporan Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
- Contoh : laporan kemajuan pekerjaan, Rekomendasi dan proposal.

2. Menurut subyeknya
-  Suatu laporan dapat dibedakan menurut  departemen mana suatu laporan itu diperoleh.
-  Contoh :Laporan Akuntansi, Personalia, Produksi dan sebagainya.

3. Menurut Formalitasnya.
-  Laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
- Laporan menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public.

4. Menurut keasliannya
-          Laporan Otoritas : laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
-          Laporan sukarela : inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
-          Laporan swasta : laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
-          Laporan public : disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.

5. Menurut frekuensinya
-    Terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan.contoh: laporan penjualan
-      Laporan Khusus : laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.

6. Menurut jenisnya
-          Suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
-          Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal.

7. Menurut Kegiatan Projek   
    Dalam melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.

8. Menurut pelaksanaan Pertemuan
-     Agenda : suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga akan membantu peserta dalam persiapan.
-      Resolusi merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
-    Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.

C.  Bagian pokok Laporan Bisnis
1.      Pendahuluan
Dalam hal pendahuluan dapat dipertimbangkan beberapa hal seperti:
a.    Pemberi kuasa : individu atau organisasi yang meminta laporan
b.    Layout atau presentasi : informasi kepada pembaca tentang apa saja yang akan di bahas.
c.    Masalah : diformulasikan awal pada pendahuluan sebelum maksud dan tujuan laporan bisnis disampaikan.
d.    Maksud : point terpenting dalam pelaporan bisnis
e.    Ruang lingkup : berhubungan dengan luas cakupan atau batas bahasan
f.    Metodologi : metode pengumpulan informasi
g.    Sumber-sumber; sumber dalam pelaporan bisnis baik lisan maupun tertulis.
h.    Latar belakang : jika pembaca dianggap perlu mengetahui latar belakang maka,wajib disampaikan.
i.    Definisi istilah : menjelaskan beberapa istilah yang perlu dijelaskan
j.    Keterbatasan : dalam dana , waktu dan sumber  yang tersedia
k.    Rekomendasi
Untuk laporan singkat beberapa unsur tersebut dapat digabung menjadi satu atau dua paragraf dengan atau tanpa judul pendahuluan tapi biasanya bagian “pendahuluan ini dibuat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari perusahaan tersebut”.

2. Teks/isi
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis sehingga maksud dari laporan bisnis dapat dimengerti.

3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan, atau memberi rekomendasi.

a.    Rangkuman
Berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh.kadang kala hanya berisi point-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan atau manfaat dan kerugian.
b.    Kesimpulan
Berisi evaluasi secara ringkas fakta – fakta yang dibahas tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis
c.    Rekomendasi
Menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang dibuat.
d.    Rencana Tindakan
Merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu  pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program yang dilaksanakan.

Pengorganisasian Isi Laporan Bisnis 
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menyusun isi laporan bisnis yaitu cara deduksi (langsung) dan cara induksi (tak langsung).
1.    Cara Deduksi
Menyampaikan ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu,setelah itu baru dijelaskan hal – hal yang rinci.Digunakan pada kriteria pembaca:
a.    Esekutif yang sibuk,ingin berita segera,
b.    Ingin mengetahui berita baik atau informasi netral,
c.    Ingin menganalisa data dengan baik ketika analisa laporan berada diawal.

2.    Cara induksi
Menjelaskan fakta – fakta yang ada terlebih dahulu,kemudian memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Digunakan pada kriteria pembaca:
a.    Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu,
b.    Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan,
c.    Perlu membaca laporan secara keseluruhan bukan awalnya saja.


Penulisan Laporan Singkat

A. KARAKTERISTIK LAPORAN SINGKAT

Kebanyakan laporan singkat (short/brief report) hanya mencakup materi pendukung yang relative sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
1.    Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2.    Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3.    Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4.    Format memo atau surat.

B. MEMBUAT LAPORAN BISNIS YANG BAIK

1. Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.

2. Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.

3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?

Softskill - Pengorganisasian dan Revisi Pesan-Pesan Bisnis

PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
Pengorganisasian yang balk:
a.    Subjek dan tujuan harus jelas.
b.    Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
c.    Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan  dengan cara yang logis

Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik?
1.    Membantu audience memahami suatu pesan
2.    Membantu audience menerima suatu pesan

Menghemat waktu :
Apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan menghabiskan waktu audence

Mempermudah pekerjaan komunikator:
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesal lebih cepat dan hemat waktu.

PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE

1.    PENDEFINISIAN DAN PENGGOLONGAN IDE-IDE

Mulai dengan ide pokok, ada 2 hal :

- Hal-hal apa yang dinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh audience

- Alasan mendasar, mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya

2.    Nyatakan poin-poin pendukung yang penting  sebagai  pendukung ide pokok

3.    llustrasi dengan bukti-bukti  semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, semakin banyak outline yang dibuat.

Cara menentukan urutan dengan rencana organisasional
-    Pendekatan langsung (direct approach) : disebut juga dengan istilah
pendekatan deduktif, dimana ide pokok muncul paling awal, kemlidian diikuti bukti-bukti pendukungnya
-    Pendekatan tak langsung (dlrect approach) juga disebut dengan pendekatan induktif

PEMILIHAN KATA YANG TEPAT

Dalam penyampalan pesan bisnis, peranan kata penting artinya:
1.    Pilihlah kata yang sudah dikenal/familiar
2.    Gunakan kata-kata yang sudah dikenal.  Kata-kata yang umum, lazim digunakan.   Pilihlah kata-kata yang singkat dan hindari kata-kata yang bermakna ganda.

PEMILIHAN KALIMAT EFEKTIF
1.    Pilihlah kata-kata yang sudah dikenal/familiar
2.    Pilihlah kata-kata yang singkat
3.    Hindari kata-kata yang bermakna ganda

Minggu, 29 Maret 2015

Softskill - Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu factor penentu keberhasilan komunikasi. Pesa-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah  pencapaian tujuan komunikasi.

PROSES PENYUSUNAN PESAN          
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu :

1.    Perencanaan Pesan 
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :
a.       Penentuan tujuan
b.      Analisis audiens
c.       Penentuan ide pokok
d.      Pemilihan saluran dan media

2.    Penyusunan Pesan
 Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu :
a.       Mengorganisasikan pesan
b.      Memformulasikan pesan

3. Revisi Pesan 
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
a.       Menyunting pesan
b.      Menulis ulang
c.       Memproduksi pesan
d.      Mencetak pesan

PENENTUAN TUJUAN PESAN BISNIS

Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :

1.    Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.

2.    Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.

3.    Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating) 
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

ANALISIS PENERIMAAN PESAN
-   
Mengembangkan Profil Audiens
-    Mengenali Penerima Primer
-    Menetapkan Jumlah dan Komposisi Audiens
-    Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
-    Memperkirakan Reaksi Penerima
-    Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
-    Memuaskan Kebutuhan Emosional dan Praktis Audiens

MEMILIH SALURAN DAN MEDIA YANG TEPAT
   Saluran Komunikasi Lisan
-    Saluran Komunikasi Tertulis



Softskill - Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis

Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi

Sudah sering kita mendengar tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berkat kemajuan pula, kita selalu membutuhkan teknologi tersebut. Namun, dengan menguasai bidang teknologi informasi dan komunikasi memiliki sisi negatif dan positif. Berikut beberapa sisi positif dan negatif atau keuntungan dan kerugian menguasai teknologi informasi dalam hidup:

A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
1.    Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

Kerugian :
1.    Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
2.    Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
3.    Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
4.    Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
5.    Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagaicyber crime yang lainnya

Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.

B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
1.    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :
1.    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
1.    Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2.    Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.    Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Kerugian :
1.    Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2.    Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.

D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
1.    Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.    e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.    Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Kerugian :
1.    Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.



Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

•    Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis.
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.

Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.

Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.

Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.

Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.

Minggu, 22 Maret 2015

Softskill - Jenis-Jenis Komunikasi

1.    KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN

Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
•      Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
•      Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.

b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.

Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
•    Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
•    Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
•    Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
•    Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.

2.    KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA

Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :

l. Komunikasi Langsung

Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU


Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :

l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.

2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.

3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
•    Pidato
•    Ceramah
•    Memberi prasaran
•    Wawancara
•    Memberi perintah atau tugas

5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP

l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
•    Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
•    Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
•    Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang - orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
•    Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
•    Konperensi pers( press release )
•    Siaran televisi, radio, dan sebagainya
•    Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI

Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :

1.    Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.

2.    Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.

3.    Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.

4.    Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.

5.    Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

7. KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA

Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :

•    Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
•    Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
•    Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu'sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU

•    Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.

•    Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.

•    Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

9. KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
 

- Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.

- Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.

Softskill - Komunikasi dalam Organisasi (pola Komunikasi, Pengelolaan dan Masalahnya)

Pola Komunikasi Bisnis
Pola komunikasi adalah suatu gambara yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Soejanto, 2001). Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepatsehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.


1.    Saluran komunikasi formal
       Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)

a.      Komunikasi dari atas ke bawah

        Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications). Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun tertulis (written communications).
Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1.      Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2.      Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3.      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.      Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5.   Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan. Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari atas kebawah dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.

b.      Komunikasi dari bawah ke atas

Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).

Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.

c.       Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
         Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.

d.      Komunikasi  diagonal

Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik.
Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:
1.     Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
2.    Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.

e.       Keterbatasan komunikasi formal

Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
         Dalam struktur organisasi yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.

Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.

Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi

2.    Saluran komunikasi informal
   Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasinyang akan ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur hierarki yang ada. Namun dalam praktik tampaknya garis-garis dan kotak-kotak yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam suatu organisasi untuk bertukar informasi antara  orang yang satu dengan oang yang lain. Oleh karena itu keberadaan jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi tidak dapat dielakan. Jaringan ini dapat pula digunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawan dalam melakukan tugasnya.
    Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memerlukan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum.
Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis adalah:
•         Membaca
•         Mendengarkan
•         Membuat percakapannya menarik
•         Melakukan wawancara
•         Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
•         Berpidato dan presentasi
•         Menulis surat, memo, dan laporan




Pengelolaan Komunikasi

1.   Menangani pesan-pesan yang bersifat rutin
a.    Mengurangi jumlah pesan
- Manajer perlu menentukan skala prioritas pesan.
- Satu halaman surat butuh sumber uang / bahan, waktu dan tenaga
- Sepucuk surat merupakan investasi berharga
- Pertimbangan organisasi

b. Instruksi yang jelas
- Manajer mempunyai tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan.
- Komunikator dalam organisasi sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan

c. Mendelegasikan tanggung jawab
- Tujuan organisasi bisa tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.
- Manajer harus bisa mendelegasikan pekerjaan komunikasi kepada bawahannya.

d. Melatih petugas
- Komunikator yang baik akan selalu melakukan latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik.
-  Organisasi dianjurkan untuk memberikan pelatihan bagi komunikator.
- Komunikator perlu meningkatkan dan memperlancar kemampuan berbahasa dan ketrampilan presentasinya.


Masalah Komunikasi dalam Organisasi

1.    Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
2.    Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
3.    Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
4.    Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
5.    Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
6.    Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
7.    Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi

Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
1.    Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
2.    Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
3.    Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.

Sabtu, 21 Maret 2015

Softskill - Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

1.  Komunikasi dengan Pasar
Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

2.  Konsep Dasar Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.

3.  Tujuan Komunikasi
Pada umumnya tujuan komunikasi tujuan anatara lain, yaitu:

1.    Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud.

2.    Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.

3.    Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.

4.    Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara baik untuk melakukan (Widjaja, 200:66-67).

4.  Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi tatap muka adalah komunikasi langsung dimana komunikasi tersebut dilakukan oleh komunikan dan komunikator dengan ruang dan waktu yang sama. Kelebihan komunikasi tatap muka adalah:
•    Komunikator dapat melihat langsung tanggapan komunikannya.
•    Komunikan akan lebih memahami dan mendalami apa yang sedang dibicarakan.
•  Keefektifan dan keefisienan dalam menyampaikan pesan persuasif untuk mengubah sikap, perilaku, pendapat seseorang.
•    Tidak memerlukan biaya.

Sedangkan kekurangan dari komunikasi tatap muka adalah:
•    Harus di dalam ruang dan waktu yang sama
•    Komunikan dan komunikator terbatas


Umpan Balik dan Bentuk-bentuknya
Menurut Dickson yang dikutip oleh Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy Dalam buku “Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan” membedakan bahwa ada dua jenis umpan balik, yaitu :

Umpan balik intrinsik
adalah bagian integral dari setiap interaksi. Informasi akan tersedia dari orang lain yang terlibat selama suatu interaksi yang menunjukkan respons mereka terhadap intervensi tertentu. Belajar memperhatikan umpan balik selama interaksi dan kemudian berespons sesuai dengannya adalah suatu unsur yang penting dari komunikasi yang efektif.

Umpan balik ekstrinsik
Adalah informasi eksplisit yang disediakan oleh orang lain yang secara langsung berhubungan dengan interaksi atau dengan kata lain adalah tambahan pada interaksi yang sebenarnya.

Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy menyataakan umpan balik komunikan membantu hal-hal berikut :
Memajukan kesadaran diri melalui asimilasi informasi tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain menambah pilihan. Lebih banyak informasi menyediakan sudut pandang baru dan pilihan-pilihan yang lain. penguatan. Umpan balik yang positif cenderung mempersering dilakukannya perilaku yang produktif. dukungan dan motivasi. Budaya kerja yang menggunakan umpan balik cenderung menyebabkan pekerja merasa lebih dihargai.

Adapun prinsip-prinsip memberi umpan balik menurut
Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy adalah :
Bersifat spesifik. Sebuah pernyataan yang jelas tentang apa yang tepatnya diamati akan lebih berguna daripada sebuah generalisasi yang luas.

Memberi umpan balik kepada orang lain merupakan keterampilan komunikasi tersendiri. Umpan balik dapat diberikan secara konstruktif atau secara destruktif. Umpan balik yang konstruksif menghasilkan keempat hal tersebut di atas. Sedangkan umpan balik destruktif membuat penerimanya merasa negatif dan tidak jelas bagaimana memperbaiki hal tersebut.

Sumber: http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/umpan-balik-dalam-proses-komunikasi.html


Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
1.    Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

2.    Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

3.    Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup: Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.

Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.

1.  Pengertian Kesalahpahaman
Kesalahpahaman menciptakan masalah bagi masyarakat dalam berkomunikasi. Jika tidak memahami satu sama lain, maka komunikasi tidak bisa berjalan dengan lancar. Jika mengetahui bahwa kesalahpahaman adalah suatu hal yang normal dan kesalahpahaman terjadi karena masalah bahasa itu sendiri bukan karena kesalahan pembicara, penulis, kejiwaan atau kepribadian seseorang, maka kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat teratasi dengan menggunakan kekuatan percakapan sehari-hari.

2. Cara menggunakan pemahaman agar tidak terjadi kesalahpahaman
Solusi masalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh indeksikalitas dan refleksitas bahasa terletak pada kekuatan strategi berbicara untuk menciptakan konteks pemahaman. Cara untuk memahami komunikasi ini bisa mengakibatkan timbulnya perbedaan yang luar biasa pada kehidupan pribadi dan kehidupan sehari-hari. Ketika pemahaman seseorang mengenai kesalahpahaman berubah, maka seseorang juga akan berubah. Masalah komunikasi yang pada awalnya merupakan sumber frustasi, memalukan, dan ketidaknyamanan, sekarang menjadi suatu hal yang ada penjelasan sekaligus solusinya.

Harus diciptakan pemahaman konteks melalui pembicaraan agar bisa saling memahami. Ketika berbicara, harus beranggapan bahwa sudah mempunyai dasar pengetahuan yang memudahkan untuk membangun percakapan. (Berlo, 1960) “Penting bagi orang-orang yang berkomunikasi untuk mempunyai makna yang sama”.