Minggu, 29 Maret 2015

Softskill - Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu factor penentu keberhasilan komunikasi. Pesa-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan mempermudah  pencapaian tujuan komunikasi.

PROSES PENYUSUNAN PESAN          
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu :

1.    Perencanaan Pesan 
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :
a.       Penentuan tujuan
b.      Analisis audiens
c.       Penentuan ide pokok
d.      Pemilihan saluran dan media

2.    Penyusunan Pesan
 Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu :
a.       Mengorganisasikan pesan
b.      Memformulasikan pesan

3. Revisi Pesan 
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
a.       Menyunting pesan
b.      Menulis ulang
c.       Memproduksi pesan
d.      Mencetak pesan

PENENTUAN TUJUAN PESAN BISNIS

Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :

1.    Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.

2.    Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.

3.    Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating) 
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

ANALISIS PENERIMAAN PESAN
-   
Mengembangkan Profil Audiens
-    Mengenali Penerima Primer
-    Menetapkan Jumlah dan Komposisi Audiens
-    Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
-    Memperkirakan Reaksi Penerima
-    Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
-    Memuaskan Kebutuhan Emosional dan Praktis Audiens

MEMILIH SALURAN DAN MEDIA YANG TEPAT
   Saluran Komunikasi Lisan
-    Saluran Komunikasi Tertulis



Softskill - Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis

Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi

Sudah sering kita mendengar tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Berkat kemajuan pula, kita selalu membutuhkan teknologi tersebut. Namun, dengan menguasai bidang teknologi informasi dan komunikasi memiliki sisi negatif dan positif. Berikut beberapa sisi positif dan negatif atau keuntungan dan kerugian menguasai teknologi informasi dalam hidup:

A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
1.    Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

Kerugian :
1.    Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
2.    Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
3.    Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
4.    Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
5.    Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagaicyber crime yang lainnya

Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.

B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
1.    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :
1.    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
1.    Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2.    Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3.    Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Kerugian :
1.    Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2.    Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.

D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
1.    Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2.    e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3.    Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Kerugian :
1.    Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.



Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.

•    Pemanfaatan TIK di Sektor Bisnis.
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.

Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.

Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.

Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial.

Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi persaingan.

Minggu, 22 Maret 2015

Softskill - Jenis-Jenis Komunikasi

1.    KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN

Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
•      Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
•      Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.

b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.

Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
•    Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
•    Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
•    Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
•    Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.

2.    KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA

Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :

l. Komunikasi Langsung

Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU


Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :

l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.

2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.

3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
•    Pidato
•    Ceramah
•    Memberi prasaran
•    Wawancara
•    Memberi perintah atau tugas

5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP

l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
•    Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
•    Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
•    Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang - orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
•    Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
•    Konperensi pers( press release )
•    Siaran televisi, radio, dan sebagainya
•    Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI

Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :

1.    Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.

2.    Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.

3.    Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.

4.    Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.

5.    Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

7. KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA

Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :

•    Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
•    Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
•    Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu'sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU

•    Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.

•    Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.

•    Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

9. KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
 

- Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.

- Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.

Softskill - Komunikasi dalam Organisasi (pola Komunikasi, Pengelolaan dan Masalahnya)

Pola Komunikasi Bisnis
Pola komunikasi adalah suatu gambara yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Soejanto, 2001). Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman, dan penerimaan cara yang tepatsehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.


1.    Saluran komunikasi formal
       Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)

a.      Komunikasi dari atas ke bawah

        Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications). Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun tertulis (written communications).
Menurt katz dan khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1.      Memberikan penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2.      Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3.      Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4.      Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5.   Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan. Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari atas kebawah dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.

b.      Komunikasi dari bawah ke atas

Dari struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).

Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau tidak disampaikan.

c.       Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
         Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen dalam suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau minim dipakai.

d.      Komunikasi  diagonal

Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik.
Bentuk komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:
1.     Penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
2.    Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.

Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara efektif.

e.       Keterbatasan komunikasi formal

Meskipun sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
         Dalam struktur organisasi yang besar, untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui lapisan manajer yang ada dibawahnya. Artinya banyak jalur yang harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.

Kemudian dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan (link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman.

Bagaimana mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya distorsi

2.    Saluran komunikasi informal
   Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasinyang akan ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur hierarki yang ada. Namun dalam praktik tampaknya garis-garis dan kotak-kotak yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam suatu organisasi untuk bertukar informasi antara  orang yang satu dengan oang yang lain. Oleh karena itu keberadaan jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi tidak dapat dielakan. Jaringan ini dapat pula digunakan oleh para manajer untuk memonitor para karyawan dalam melakukan tugasnya.
    Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memerlukan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum.
Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis adalah:
•         Membaca
•         Mendengarkan
•         Membuat percakapannya menarik
•         Melakukan wawancara
•         Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil
•         Berpidato dan presentasi
•         Menulis surat, memo, dan laporan




Pengelolaan Komunikasi

1.   Menangani pesan-pesan yang bersifat rutin
a.    Mengurangi jumlah pesan
- Manajer perlu menentukan skala prioritas pesan.
- Satu halaman surat butuh sumber uang / bahan, waktu dan tenaga
- Sepucuk surat merupakan investasi berharga
- Pertimbangan organisasi

b. Instruksi yang jelas
- Manajer mempunyai tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus dilakukan.
- Komunikator dalam organisasi sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan

c. Mendelegasikan tanggung jawab
- Tujuan organisasi bisa tercapai bila manajer mempunyai kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.
- Manajer harus bisa mendelegasikan pekerjaan komunikasi kepada bawahannya.

d. Melatih petugas
- Komunikator yang baik akan selalu melakukan latihan-latihan yang teratur dan terencana dengan baik.
-  Organisasi dianjurkan untuk memberikan pelatihan bagi komunikator.
- Komunikator perlu meningkatkan dan memperlancar kemampuan berbahasa dan ketrampilan presentasinya.


Masalah Komunikasi dalam Organisasi

1.    Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
2.    Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
3.    Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
4.    Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
5.    Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
6.    Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
7.    Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi

Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
1.    Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
2.    Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
3.    Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.

Sabtu, 21 Maret 2015

Softskill - Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

1.  Komunikasi dengan Pasar
Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.

2.  Konsep Dasar Komunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.

3.  Tujuan Komunikasi
Pada umumnya tujuan komunikasi tujuan anatara lain, yaitu:

1.    Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud.

2.    Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.

3.    Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan memaksakan kehendak.

4.    Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan. Kegiatan dimaksud di sini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara baik untuk melakukan (Widjaja, 200:66-67).

4.  Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi tatap muka adalah komunikasi langsung dimana komunikasi tersebut dilakukan oleh komunikan dan komunikator dengan ruang dan waktu yang sama. Kelebihan komunikasi tatap muka adalah:
•    Komunikator dapat melihat langsung tanggapan komunikannya.
•    Komunikan akan lebih memahami dan mendalami apa yang sedang dibicarakan.
•  Keefektifan dan keefisienan dalam menyampaikan pesan persuasif untuk mengubah sikap, perilaku, pendapat seseorang.
•    Tidak memerlukan biaya.

Sedangkan kekurangan dari komunikasi tatap muka adalah:
•    Harus di dalam ruang dan waktu yang sama
•    Komunikan dan komunikator terbatas


Umpan Balik dan Bentuk-bentuknya
Menurut Dickson yang dikutip oleh Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy Dalam buku “Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan” membedakan bahwa ada dua jenis umpan balik, yaitu :

Umpan balik intrinsik
adalah bagian integral dari setiap interaksi. Informasi akan tersedia dari orang lain yang terlibat selama suatu interaksi yang menunjukkan respons mereka terhadap intervensi tertentu. Belajar memperhatikan umpan balik selama interaksi dan kemudian berespons sesuai dengannya adalah suatu unsur yang penting dari komunikasi yang efektif.

Umpan balik ekstrinsik
Adalah informasi eksplisit yang disediakan oleh orang lain yang secara langsung berhubungan dengan interaksi atau dengan kata lain adalah tambahan pada interaksi yang sebenarnya.

Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy menyataakan umpan balik komunikan membantu hal-hal berikut :
Memajukan kesadaran diri melalui asimilasi informasi tentang bagaimana seseorang dilihat oleh orang lain menambah pilihan. Lebih banyak informasi menyediakan sudut pandang baru dan pilihan-pilihan yang lain. penguatan. Umpan balik yang positif cenderung mempersering dilakukannya perilaku yang produktif. dukungan dan motivasi. Budaya kerja yang menggunakan umpan balik cenderung menyebabkan pekerja merasa lebih dihargai.

Adapun prinsip-prinsip memberi umpan balik menurut
Roger B. Ellis, Robert J. Gates, dan Neil Kenworthy adalah :
Bersifat spesifik. Sebuah pernyataan yang jelas tentang apa yang tepatnya diamati akan lebih berguna daripada sebuah generalisasi yang luas.

Memberi umpan balik kepada orang lain merupakan keterampilan komunikasi tersendiri. Umpan balik dapat diberikan secara konstruktif atau secara destruktif. Umpan balik yang konstruksif menghasilkan keempat hal tersebut di atas. Sedangkan umpan balik destruktif membuat penerimanya merasa negatif dan tidak jelas bagaimana memperbaiki hal tersebut.

Sumber: http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/umpan-balik-dalam-proses-komunikasi.html


Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
1.    Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

2.    Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.

3.    Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup: Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.

Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.

1.  Pengertian Kesalahpahaman
Kesalahpahaman menciptakan masalah bagi masyarakat dalam berkomunikasi. Jika tidak memahami satu sama lain, maka komunikasi tidak bisa berjalan dengan lancar. Jika mengetahui bahwa kesalahpahaman adalah suatu hal yang normal dan kesalahpahaman terjadi karena masalah bahasa itu sendiri bukan karena kesalahan pembicara, penulis, kejiwaan atau kepribadian seseorang, maka kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat teratasi dengan menggunakan kekuatan percakapan sehari-hari.

2. Cara menggunakan pemahaman agar tidak terjadi kesalahpahaman
Solusi masalah kesalahpahaman yang disebabkan oleh indeksikalitas dan refleksitas bahasa terletak pada kekuatan strategi berbicara untuk menciptakan konteks pemahaman. Cara untuk memahami komunikasi ini bisa mengakibatkan timbulnya perbedaan yang luar biasa pada kehidupan pribadi dan kehidupan sehari-hari. Ketika pemahaman seseorang mengenai kesalahpahaman berubah, maka seseorang juga akan berubah. Masalah komunikasi yang pada awalnya merupakan sumber frustasi, memalukan, dan ketidaknyamanan, sekarang menjadi suatu hal yang ada penjelasan sekaligus solusinya.

Harus diciptakan pemahaman konteks melalui pembicaraan agar bisa saling memahami. Ketika berbicara, harus beranggapan bahwa sudah mempunyai dasar pengetahuan yang memudahkan untuk membangun percakapan. (Berlo, 1960) “Penting bagi orang-orang yang berkomunikasi untuk mempunyai makna yang sama”.

Jurnalistik-Telaah Novel Sastra

Telaah Novel “SAMAN” (Bab2)
karya : Ayu utami


Sinopsis

   Novel ini menceritakan tentang empat perempuan bersahabat sejak kecil. Shakuntala si pemberontak, Cok si binal, Yasmin si “jaim”, dan Laila si lugu yang sedang bimbang untuk menyerahkan keperawanannya pada lelaki beristri. Tapi diam-diam dua diantara sahabat itu menyimpan rasa kagum pada seorang pemuda dari masa silam: Saman, seorang aktivis yang menjadi buron dalam masa rezim militer Orde Baru. Namun, Yasmin pun tengah dilanda galau karena statusnya yang sudah bersuami tetapi masih menginginkan seorang Saman dalam hidupnya untuk memuaskan hasrat terpendam. Di sisi lain, Laila sedang memiliki hubungan dengan seorang lelaki beristri, karena pertemuannya saat dia melakukan sebuah observasi di sebuah kapal tempat lelaki itu bekerja. Kepada Yasmin atau Lailakah, Saman akhirnya jatuh cinta? Tak hanya itu, kisah cinta bersatu dengan berbagai perjuangan seseorang yang mempertahankan hak dan kemanusiaan, juga perdebatan antara dosa dan Tuhan.

    Novel ini pun berisi tentang serangkaian peristiwa yang mungkin pada zaman ini terbilang vulgar, karena memang novel ini ditulis pada saat era Soekarno dan masa jendral Soeharto. Masa-masa sulit untuk masyarakat di desa kecil yang lahannya akan direbut oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Ekonomi, bisnis, politik, cinta, bahkan hal mistis menjadi satu dalam novel ini.

Senin, 16 Maret 2015

Jurnalistik-Telaah Novel Sastra

Telaah Novel (Bab 1)

Judul Buku     : SAMAN
Penulis           : Ayu Utami




Biografi Penulis

   Justina Ayu Utami atau Ayu Utami lahir di Bogor, 21 November 1968, besar di Jakarta dan menamatkan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia adalah aktivis jurnalis dan sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia pernah menjadi wartawan di matra, Forum Keadilan, dan D&R. Tak lama setelah penutupan Tempo, Editor, dan detik di masa Orde Baru ia ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen yang memprotes pembredalan. Kini ia bekerja di Komunitas Salihara dan di Teater Utan Kayu. Karena karyanya dianggap meluaskan batas penulisan dalam masyarkatnya dan mendapatkan sambutan dari berbagai kritikus dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia. Ayu dikenal sebagai novelis sejak novelnya Saman memenangi sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Dalam waktu tiga tahun Saman terjual 55 ribu eksemplar. Berkat SAMAN pula ia mendapat Prince Clause Award tahun 2000. Buku pertamanya yang kontroversial karena keterbukaannya, Saman, tetap dicetak ulang sejak terbit 1998 dan telah diterbitkan dalam delapan bahasa asing.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ayu_Utami

Jumat, 13 Maret 2015

Softskill - Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan (Willian C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty dalam Business Communications : Principles and methods)

Komunikasi :
•    melibatkan dua orang atau lebih
•    menggunakan cara - cara (melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non verbal

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:

•    Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
•    Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator dan komunikan.
•    Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
•    Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
•    Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
•    Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen

Sumber: http://ula-silvi.blogspot.com/2012/06/pengertian-komunikasi-bisnis.html
http://catatanindahpratiwi.blogspot.com/2011/03/prinsip-dasar-dan-pemahaman-mengenai.html


Cakupan/Ruang Lingkup Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi Komunikasi menyatakan bahwa ruang lingkup/cakupan komunikasi sebagai berikut :

1. Bentuk Komunikasi :
a) Personnal Communication (Komunikasi Pribadi) :
- Intrapersonnal Communication (Komunikasi Intrapribadi)
- Interpersonnal Communication (Komunikasi Interpersonal)

b) Group Communication (Komunikasi Kelompok) :
- Small Group Communication (Lecture, Panel Discussion, Symposium, Seminar.
- Brainstorming, Ect.)Large Group Communication / Public Speaking.

c) Mass Communication (Komunikasi Massa dengan medianya Pers, Radio, TV, Film, dsb.)

2. Sifat Komunikasi :
a) Verbal :
- Oral (Ucapan)
- Written (Tulisan)

b) Non-verbal :
- Kinesikal (bahasa tubuh):
- Gestural (gerak-gerik tubuh)
- Postural (sikap tubuh)
- Facial Expressions (akspresi muka)
- Symbolic Cloting (pakaian symbol)
- Signal (Bel, Bedug, Morse, Simapore)
- Pictorial (Poster, Billboard, Rambu-rambu lalu lintas)

3. Teknik Komunikasi :
•    Journalism
•    Public Relations
•    Advertising
•    Exhibition / Exposition
•    Propaganda
•    Publicity Etc.

4. Metoda Komunikasi :
•    Informative Communication
•    Persuasive Communication
•    Coersive / Intructive Communication

5. Fungsi Komunikasi :
•    Public Information
•    Publik Education
•    Publik Persuasion
•    Publik Entertaiment

6. Tujuan Komunikasi :
•    Social Change / Social Participation
•    Attitude Change
•    Opinion Change
•    Behaviour Change

7. Model Komunikasi :
•    One Step Flow Communication
•    Two Step Flow Communication
•    Multi Step Flow Communication

8. Bidang Komunikasi :
•    Social Communication
•    Managemen Communication
•    Bussiness Communication
•    Political Communication
•    Cultural Communication
•    Traditional Communication
•    International Communication

9. Sistem Komunikasi :
•    Social Responsibility System
•    Authoritian System

10. Interaksi Komunikasi :
•    Komunikasi Sosial
•    Komunikasi Media (1994 : 10 – 11)

Sumber: http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/04/cakupanruang-lingkup-komunikasi.html



Bentuk Dasar Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu:
a.    Komunikasi Verbal dan
b.    Nonverbal

Komunikasi Verbal
Komunikasi dalam bisnis dapat efektif tergantung pada keterampilan menyampaikan (melalui tulisan dan berbicara) dan menerima (mendengar dan membaca) pesan-pesan bisnis.

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Sepasang kekasih ber sms- an tiap hari, seorang presenter membawakan acara musik di stasion televisi, seorang wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar, atau seorang ayah menelpon anaknya, itu merupakan sebagian kecil contoh komunikasi verbal.

Dalam dunia bisnis, komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Bentuk Komunikasi Verbal :
1.    membuat dan mengirim surat klaim
2.    membuat dan mengirim surat penawaran harga kepada pihak lain
3.    membuat dan mengirim surat pemesanan barangan kepada pihak lain
4.    membuat dan mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan
5.    membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
6.    memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi tentang produk-produk baru
7.    berdiskusi dalam suatu tim kerja (team work)
8.    melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan
9.    mengadakan briefing dengan staf karyawan
10.    mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer operasional/lini bawah
11.    melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di hadapan tim penguji
12.    melakukan teleconference dengan pihak lain

KOMUNIKASI NON VERBAL
 Meski jarang disadari diyakini manfaatnya, Komunikais non verbal ( non verbal communicarion) merupakan hal yang penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenainsuatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.

Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.

Tujuan komunikais non verbal ;
- Menyediakan/memberikan informasi
- Mengatur alur suatu percakapan
-Mengekspresikan suatu emosi
-Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkankan pesan-pesan verbal.
-Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
-Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk melakukan serve badmintos, belajar golf dan sejenisnya.

Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang meningkatkan kredibilitas dan potensi leadeship, selain tentunya akan mempermudah proses penyampaian pesan inti kepada komunikan.

Bentuk Komunikasi Non Verbal
1.    menggerakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2.    mengerutkan dahi untuk menunjukkan seseorang sedang serius/ berpikir
3.    gambar pria/wanita yang dipasang dipintu masuk toilet umum untuk menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya
4.    berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melam
5.    tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan
6.    membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap orang lain
7.    menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan
8.    asbak di atas meja yang menunjukkan tamu diperkenankan/ boleh merokok
9.    mengirimkan bunga sebagai tanda kesuksesan, cinta atau duka cita

Pentingnya Komunikasi Non Verbal
1.    menyediakan/ memberikan informasi
2.    mengatur alur suatu percakapan
3.    mengekspresikan emosi
4.    memberi sifat, melengkapi, mengembangkan komunikasi verbal
5.    mengendalikan/ mempengaruhi orang lain
6.    mempermudah tugas-tugas khusus

Peran Komunikasi Non Verbal Dalam Dunia Bisnis
PROSES KOMUNIKASI
Peranan Komunikasi Bisnis
•    bekerjasama menentukan tujuan yang ingin dicapai
•    menyusun rencana kerja
•    mebgelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya
•    pedoman untuk membuat peraturan, mengambil keputusan dan melakukan hubungan dengan berbagai pihak di luar organisasi

Persyaratan Individu Dalam Komunikasi Bisnis Yang Efektif
1.    terbuka (transparan)
2.    tidak arogan
3.    adaptif terhadap perkembangan informasi, khususnya berkaitan dnegan informasi bisnis
4.    kompeten
5.    antusias
6.    penuh perhatian
7.    Cerdas, kaya bahan pertimbangan yang sehat dalam memilih topik atau fakta yang perlu dikemukanan selama komunikasi
8.    sabar dan penuh perhatian, bahkan pada saat-saat menghadapi orang-orang yang perangainya tidak terpuji sekalipun
9.    jujur, mempunyai integritas yang tinggi
10.    menguasai subyek dan bahasa yang dipergunakan selama berkomunikasi
11.    memiliki pengetahuan dasar tentang proses komunikasi dan metode-metode memberikan dan menerima pesan secara efektif

Sumber: http://catatanindahpratiwi.blogspot.com/2011/03/prinsip-dasar-dan-pemahaman-mengenai.html

Pengantar Komunikasi Bisnis
Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi masalah kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah menjadi problem yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global. Mengapa sampai demikian?

o    Pertama, karena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor.
o    Kedua, karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi.
o    Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi [komunikasi] juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan di bidang komunikasi [media massa] telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.

Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis.

Jika kita melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan, sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, pada tingkatan gejala [fenomena], antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala yang terintegrasi. Tidak bisa dipisah-pisahkan.

Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sbb :
o    Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi; sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan jasa. Dalam konteks tertentu, informasi juga termasuk barang dan jasa. Misalnya : informasi lewat surat kabar, majalah, televisi, dll.
o    Kemudian, bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tsb kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain bisa disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
o    Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik.

Dengan cara berpikir di atas, kita akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis dengan komunikasi. Ada tiga kajian yang bisa kita telaah :
o    Kajian tentang kegiatan bisnis dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi menerangkan gejala bisnis.
o    Kajian tentang kegiatan komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam menerangkan kegiatan komunikasi. Atau, secara sederhana, komunikasi sebagai bisnis.
o    Kajian tentang faktor-faktor eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun bisnis.

Sumber: http://faculty.petra.ac.id/ido/courses/komunikasi_bisnis.htm