I’m come back! ^^
Today i want to share u about my trip to Kawah Putih.
03.07.2011. Sekali lagi aku kemari setelah dari rumah nenek
di Bandung, aku dan keluarga masih memiliki banyak waktu sebelum kembali ke
rumahku di Cilegon. Ayahku mengajak kami ke kawah putih, karena memang kami
belum pernah ke sana. Saat itu sekitar pukul 10 pagi kami mulai mendaki gunung
yang tidak jauh dari daerah kampong nenekku. Sedikit macet, padahal saat itu
bukanlah hari libur. Kami menuju kawah putih hanya bermodal petunjuk arah di
jalan, karena sekalipun kami belum pernah ke sana.
Begitulah,
lebih menyenangkan bila melakukan perjalanan wisata tanpa peta, apalagi bersama
teman-teman. Sekitar dua sampai tiga jam kami terjebak macet dan menempuh
perjalanan menuju Kawah Putih.
Sesampainya
di pintu masuk, kami harus membayar tiket masuk. Hmm, maaf sekali lagi aku lupa
berapa tepatnya harga tiket itu untuk satu mobil. Yang pasti, sedikit mahal.
Sampai di dalam, kami harus bejalan kakai menuju Kawah Putih. Karena kami tidak
memiliki persiapan apapun jadi sebelum kami turun menuju Kawah Putih, kami
membeli masker karena masih terdapat racun yang bahaya jika dihirup.
Rasanya ingin sekali berendam,
terlihat uap yang keluar dari dalam airnya. Berasa seperti pemandian air panas,
tapi tentu saja tidak boleh, karena air itu mengandung beberapa racun berbahaya
yang berasal dari kawahnya.
Nah, ini aku sedang berada di depan
Goa yang dalamnya dapat mengeluarkan asap beracun sewaktu-waktu. Makanya Goa
itu di tutup seperti terlihat di foto, supaya tak ada orang yang masuk dan agar
berhati-hati.
Aku tetap saja ingin mendekatinya, maklum aku orang yang
penasaran. Tapi tenang, sudah ada pengawas yang member tahu bahwa asapnya belum
keluar jadi masih aman untuk berfoto di situ. Disetiap aku berjalan, terus
tercium aroma tak sedap dari kawahnya, jadi lebih baik tetap memakai masker.
Takut, kalau-kalau terdapat racun.
Area Kawah
Putih ini cukup bersih loh, tak ada sampah berserakan. Bahkan di sekitar
luarnya sebelum turun ke Kawah Putih pun sedikit sekali sampah, ya terlihat
bersih. Mungkin terlihat berantakan karena dedaunan yang gugur dan
ranting-ranting kering yang berjatuhan.
Sejauh ini,
Kawah Putih masih menarik, jadi kapan-kapan jika aku punya waktu ingin sekali
kembali ke sini bersama teman-teman. Saya dan keluarga hanya sekitar dua jam di
sana, lalu kami pulang. Masalah pengunjung, cukup ramai. Apalagi jika hari
libur, akan sangat ramai sekali. Sekian dulu pengalaman saya di Kawah Putih,
see you next trip.
By: Tania S.K :)