Hello guys!
I’m come
back. Still with me, Tania for next my trip. J
Kali ini,
saya akan membagi pengalaman saya ke Taman Wisata Matahari-Bogor. Saat itu saya
masih SMA, tepatnya 17-04-2011. Saya berwisata bersama keluarga, tapi sayang
kakak perempuan saya tidak bisa ikut, karena sedang kuliah di Yogyakarta. Saya
sedikit lupa tepat jam berapa ketika itu, yang jelas kami baru pulang dari
rumah nenek di Bandung jadi kami mampir ke Bogor.
Taman Wisata
Matahari ini cukup luas dan ramai, memang saat itu waktu liburan sekolah pula.
Setelah kami masuk, kami membayar tiket masuk. Maaf saya lupa berapa harganya,
tapi tidak terlalu mahal untuk satu mobil. Di dalam begitu banyak pemandangan
indah, bahkan ada tempat Outbond juga untuk anak-anak dan dewasa. Ada tempat
makan juga bervariasi, seperti hotdog, pizza mini, gulali, spagethi, nasi goreng,
dan makanan khas Indonesia lainnya. Oya, ada toko khusus asinan juga, khas
Bogor.
Kami
berjalan-jalan mengelilingi Taman Wisata Matahari ini, saya melihat kuda-kuda
yang sedang berdiam di dekat air mancur yang terdapat naga besar mengitari air
mancur itu. Ternyata kuda-kuda itu dapat disewa untuk ditunggangi mengelilingi
sekitar. Aku ingin sekali naik kuda, tetapi tetap masih belum berani. Jadi saya
hanya berfoto bersama kuda-kuda itu. Sejujurnya saya bukannya tidak berani
juga, tetapi kasihan bila saya harus menunggangi kuda-kuda itu, mereka pasti
lelah. Ah, sudahlah aku memang pecinta hewan jadi suka tidak tega pada hewan
apapun.
Baiklah,
kita berlanjut menuju tempat makan. Kami sedikit lapar. Tempat makan itu
terdapat di samping danau, dan jembatan penghubungnya. Jadi kita bisa melihat
ada beberapa orang yang sedang bermain,, hmm. Bagaimana menyebutnya,
bebek-bebekkan. Akhirnya saya mencoba menu makanan pizza mini dan pisang keju
yang masih hangat. Makanan di sini cukup enak, tapi sayang sedikit lebih mahal,
tak sebanding dengan porsi yang diberikan.
Tempatnya pun
sebenarnya indah, tapi yah begitulah manusia selalu tak bisa menghargai tempat.
Tak perduli lingkungan sekitar, membuang sampah sembarangan. Jika dari segi
tempat, yah tempat wisata ini cukup strategis karena berada di dekat puncak dan
kebun binatang safari.
Untuk bisa
sampai ke Taman Wisata Matahari ini memang membutuhkan angkutan pribadi, karena
jarang sekali ada angkutan umum menuju arah puncak. Bahkan harus tepat waktu,
jika tidak kita akan terjebak macet dan system buka tutup oleh polisi pada
waktu tertentu.
Saya rasa
cukup sampai di sini dulu, lain kali akan kembali saya ceritakan tentang tempat
wisata lainnya. Terimakasih sudah membaca.
See you next time guys! J
By: Tania S.K :)
Taman wisata matahari itu sebenarnya bagus, tapiii skrng itu knpa yaaa pedagang asongan bgtu membeludak, sampe2 keliatan kumuh bgt, gmna yaaa caranya agar kita bisaa rekreasi di taman wisata matahari tapi tanpa PEDAGANG ASONGAN, aduh aduh membeludak bgt itu -_-
BalasHapus