Senin, 04 April 2016

Softskill 1 'Penerjemahan Bhs. Inggris'


Penerjemahan Bhs. Inggris Berbantuan Komputer 1


SOURCE LANGUAGE
MT (MACHINE TRANSLATION)
Google Tranlate
TARGET LANGUAGE
Childhood Depression
Depresi Anak
Depresi Masa Kanak-Kanak
“Nobody likes me” is a common in middle childhood, when children tend to be popularity-conscious. But when these words were addressed had accused him of stealing from the teacher’s purse, it was a danger signal. The boy vowed that he would never return to school- and he never did. Two days later, he hanged himself by a belt from the top rail of his bunk bed.
"Tidak ada yang suka padaku" adalah umum di masa kecil menengah, ketika anak-anak cenderung popularitas sadar. Tapi ketika kata-kata ini ditujukan telah menuduhnya mencuri dari dompet guru, itu adalah sinyal bahaya. Anak itu bersumpah bahwa ia tidak akan pernah kembali ke sekolah- dan dia tidak pernah melakukannya. Dua hari kemudian, ia gantung diri oleh sabuk dari rel atas tempat tidurnya.
“Tidak ada yang menyukaiku” kata-kata ini sudah umum di tengah masa kanak-kanak, ketika secara sadar mereka berpura-pura menjadi populer. Tapi ketika kata-kata ini berujuan untuk menuduhnya telah mencuri dompet milik seorang guru, ini adalah tanda yang berbahaya. Anak itu bersumpah bahwa dia tidak akan pernah kembali ke sekolah dan tidak akan pernah melakukannya. Dua hari kemudian, dia gantung diri menggunakan sabuk dari atas pagar kayu tempat tidurnya.
Fortunately, depressed children rarely go to such length, though suicide among young people is on the increase. How can we tell the difference between a harmless period of the “blues” (which we all experience at time) and a major affective disorder-that is a disorder of mood? The basic symptoms of an affective disorder are similar from childhood through adulthood, but some features are age-spesific (DSM III-R, 1987).
Untungnya, anak-anak tertekan jarang pergi ke panjang tersebut, meskipun bunuh diri di kalangan anak muda ini terus meningkat. Bagaimana kita bisa membedakan antara periode berbahaya dari "blues" (yang kita semua pengalaman pada waktu) dan afektif utama gangguan-yang merupakan gangguan mood? Gejala-gejala dasar dari sebuah gangguan afektif yang sama dari masa kanak-kanak sampai dewasa, namun beberapa fitur yang spesifik umur (DSM III-R, 1987).
Untungnya, depresi anak-anak jarang sekali bertambah, meskipun bunuh diri di kalangan anak muda masih terus meningkat. Bagaimana kita bisa membedakan antara periode yang berbahaya dari “kesedihan” (dimana kita semua pernah mengalaminya saat itu) dan pengaruh gangguan utama yang merupakan gangguan suasana hati? Gejala-gejala  dari sebuah pengaruh gangguan yang sama sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, namun beberapa ciri umur lebih spesifik (DSM III-R, 187).
Friendlessness is only one sign of childhood depression. This disorder is also characterized by inability to have fun or to concentrate, and by an absence of normal emotional reactions. Depressed children are frequently tired, extremely active, or inactive. They walk very little, cry a great deal, have trouble concentrating, sleep too much or too little, lose their appetite, start doing poorly in school, look unhappy, complain of physical aliments, feel overwhelmingly guilty, suffer severe separation anxiety (which may take the form of school phobia), or think often about death or suicide. Any four of five these symptoms may support a diagnosis of depression, especially when they represent a marked change from the child’s usual pattern. Parents do not always recognize “minor” problems like sleep disturbances, loss of appetite, and irritability as signs of depression, but children themselves are able to decribe how they feel.
Friendlessness hanya satu tanda depresi anak. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersenang-senang atau untuk berkonsentrasi, dan dengan tidak adanya reaksi emosional yang normal. anak yang mengalami depresi sering lelah, sangat aktif, atau tidak aktif. Mereka berjalan sangat sedikit, menangis banyak, sulit berkonsentrasi, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, kehilangan nafsu makan, mulai melakukan buruk di sekolah, terlihat bahagia, mengeluhkan penyakit fisik, merasa sangat bersalah, menderita kecemasan pemisahan parah (yang mungkin mengambil bentuk fobia sekolah), atau sering berpikir tentang kematian atau bunuh diri. Setiap empat dari lima gejala ini dapat mendukung diagnosis depresi, terutama ketika mereka mewakili perubahan yang nyata dari pola yang biasa anak. Orang tua tidak selalu mengenali "kecil" masalah seperti gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, dan mudah tersinggung sebagai tanda-tanda depresi, tetapi anak-anak sendiri mampu menggambarkan bagaimana perasaan mereka.
Tidak memiliki teman adalah satu-satunya tanda dari depresi masa kanak-kanak. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersenang-senang atau konsentrasi, dan dengan tidak adanya reaksi emosional yang normal. Anak-anak yang depresi sering merasa lelah, sangat aktif, atau tidak aktif. Mereka berjalan sangan jarang, menangis adalah cara terbaiknya, sulit berkonsentrasi, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, kehilangan nafsu makannya, terlihat tidak bahagia, mengeluhkan penyakit fisiknya, merasa sangat bersalah, menderita pemecahan kecemasan yang parah (seperti misalnya fobia untuk bersekolah), atau sering berpikir untuk kematian atau bunuh diri. Setiap empat dari lima gejala ini dapat mendukung diagnosa depresi, terutama ketika mereka menunjukan perubahan yang nyata dari pola yang biasanya anak-anak lakukan. Orangtua tidak selalu mengenali masalah “kecil” seperti gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, dan mudah tersinggung sebagai tanda-tanda depresi, tetapi anak-anak sendiri mampu menggambarkan bagaimana perasaan mereka.
No one is sure of the exact cause of depression in children or adults. There is some evidence for a biochemical predisposition, which may be triggered by spesific experiences. Depression school –age-children are children likely to lack social and academic competence, but it is not clear whether incompetance causes depression or vice versa. The parents of depressed children are more likely to be depressed themselves, suggesting a possible genetic factor, a reflection of general stress in ill families, or the result of poor parenting practices by disturbed parents.
Tidak ada yang yakin penyebab pasti depresi pada anak-anak atau orang dewasa. Ada beberapa bukti untuk kecenderungan biokimia, yang dapat dipicu oleh pengalaman tertentu. sekolah depresi -Umur-anak adalah anak-anak cenderung kurang kompetensi sosial dan akademik, tetapi tidak jelas apakah ketidakmampuan menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orang tua dari anak yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami depresi sendiri, menunjukkan faktor yang mungkin genetik, merupakan cerminan dari stres umum dalam keluarga yang sakit, atau hasil dari praktik orangtua miskin oleh orang tua terganggu.
Tidak ada yang yakin akan penyebab pasti dari depresi pada anak-anak atau dewasa ini. Ada beberapa bukti untuk kecenderungan biokimia, yang dapat dipicu oleh pengaalaman tertentu. Depresi anak sekolah adalah anak-anak yang cenderung kurang bisa berkompetisi secara sosial dan akademik, tetapi tidak jelas apakah ketidakmampuan menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orangtua dari anak yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami deoresi pada diri mereka sendiri, kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, yaitu cerminan dari stres yang umum dalam keluarga, atau hasil dari perlakuan orangtua yang buruk oleh orangtua yang terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Brikan Komentarmu. Supaya Karyaku Semakin Baik Untukmu :)