Sabtu, 25 Oktober 2014

Jurnalistik - Interpretasi Masalah Pilkada Langsung atau Tidak Langsung



Pada tanggal 25/9/2014, DPR melaksanakan sidang paripurna mengenai masalah pengesahan RUU Pilkada yang menjadi pro dan kontra di masyarakat terkait pilihan Pilkada langsung atau tidak langsung (melalui DPRD). Hasil voting menunjukan sebanyak 226 anggota dewan memilih pilkada lewat pilihan DPRD. Sedangkan sisanya sebanyak 135 orang memilih Pilkada langsung. Hingga akhirnya ditetapkan Pilkada melalui DPRD. Namun banyak yang memilih Pilkada secara langsung protes dan menolak hasil sidang itu.
            Namun pada tanggal 2/10/2014, Presiden SBY menerbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait pemilihan kepala daerah. Inti dari perppu ini adalah menghapus tugas dan wewenang DPRD untuk memilih kepala daerah. Presidan menyatakan, penerbitan kedua perppu tersebut merupakan bentuk perjuangannya bersama rakyat Indonesia untuk tetap mempertahankan pemilihan kepala daerah secara langsung. SBY sangat mendukung pemilihan secara langsung karena beliau sendiri menjadi Presiden melalui pemilihan langsung oleh rakyat.
            Hingga saat ini, perppu itu sedang dalam proses apakah akan disetujui oleh DPR atau tidak selama 30 hari. Jika disetujui, maka pemilihan akan kembali dilaksanakan melalui Pilkada secara langsung oleh rakyat, namun jika ditolak maka Pilkada akan tetap dipilih oleh DPRD.
            Pada kesempatan ini, saya ingin memberi interpretasi saya terhadap berita tersebut. Dari apa yang sudah disampaikan tersebut, saya lebih setuju terhadap pemilihan secara langsung oleh rakyat. Saya mendukung apa yang disampaikan oleh pak Presiden SBY, bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Kita sebagai rakyat Indonesialah yang seharusnya memilih kepala daerah atau pemimpin negara. Bagaimanapun, kamilah yang nantinya akan dipimpin, kamilah yang nantinya akan merasakan hasil pemerintahan sang kepala daerah atau pemimpin tersebut. Jika Pilkada dilaksanakan melalui pemilihan DPRD, maka belum tentu hasilnya akan mensejahterakan seluruh masyarakat.
            Saya dan masyarakat lain pun sepertinya memang berharap Pilkada tetap dilaksanakan secara langsung, supaya semuamya transparan dan masyarakat mampu melihat sendiri dan memilih mana yang terbaik untuk daerahnya. Saya kira itu saja hasil interpretasi yang saya berikan.

Sumber : nasional.kompas.com
              www.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Brikan Komentarmu. Supaya Karyaku Semakin Baik Untukmu :)